Jumat, 30 November 2018

yang Muda, yang Wanita, yang Berwirausaha


Carline Darjanto: Berbekal Pengalaman Sukses Kibarkan Produk Fashion Wanita Cotton Ink


Dunia fashion memang sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan Carline Darjanto selepas SMA. Pasalnya semenjak menyelesaikan sekolah menengah atas tersebut, Carline menempuh studi fashion di Jurusan Desain Fashion Lasalle College of Fashion, Jakarta. Setelah lulus dari jurusan tersebut Carline bersama teman semasa SMP-nya yaitu Ria Sarwono membuat merk Cotton Ink di akhir November 2008. Dengan bekal ilmu dan pengalamannya bekerja di sebuah garment manufacture, wanita kelahiran 25 Mei 1987 ini kemudian sukses mengembangkan Cotton Ink menjadi produk ternama dan bahkan telah menjadi ikon baru di bisnis fashion wanita.

Carline Darjanto Dirikan Cotton Ink Bersama Teman SMP


Seperti yang disinggung sedikit di atas bahwa Cotton Ink ini memang didirikan oleh Carline bersama dengan teman semasa SMP nya yaitu Ria Sarwono. Ketika ia sudah mendapatkan pengalaman yang banyak dari pekerjaannya di garment manufacturer, ia bersama Ria yang memiliki ilmu fashion dari kursus singkat di London College of Fashion ini mendirikan Cotton Ink di akhir November 2008. Dengan keilmuan dan pengalaman yang dimiliki kedua orang ini, Cotton Ink akhirnya mampu memproduksi berbagai produk pakaian wanita mulai baju, bawahan, outerwear sampai aksesori seperti shawl dan tas.

Carline Darjanto Dapatkan Momentum Bagus


Dalam perjalanan bisnisnya, Carline mendapatkan momentum bagus di tahun 2008 ketika dirinya mampu membuat dan menghadirkan kaus sablon dengan gambar Barack Obama. Pada saat itu kaos dengan gambar Obama memang sedang nge-hits dan populer. Dari momentum inilah kemudian Carline makin merambah beberapa produk fashion wanita lainnya seperti busana siap pakai, legging, aksesori dan syal. Dari sekian produk yang diproduksi itu, syal menjadi produk yang paling dicari konsumen. Syal yang diproduksi Cotton Ink memang memiliki pembeda yaitu adanya bahan bernama tubular (bahan kaus berbentuk lingkaran tanpa jahitan) yang jarang dipakai di Indonesia.
Kreativitas dan inovatif adalah dua unsur utama yang kemudian membuat produk Cotton Ink menjadi sangat dikenal banyak orang. Entah dari rancangannya atau bahan yang digunakan, semua akan selalu coba dihadirkan Carline dengan sentuhan kreativitas dan inovasi. Menurut Carline, rancangan baju yang lebih disukai konsumennya adalah yang simpel dengan konsep detail pada kainnya.
Bahan kain yang digunakan oleh Carline untuk produk Cotton Ink didominasi oleh bahan katun yang diperoleh dari dalam negeri. Sedangkan untuk bahan kulit untuk produk tas, Carolin sengaja menggunakan kulit imitasi. Dari rentang harga antara Rp 69 ribu (shawl) sampai Rp 349 ribu (jaket/outerwear), Cotton Ink telah memperoleh pendapatan tertinggi sebesar 80% dari produk pakaian wanita.

Pemasaran Cotton Ink

Dalam menjalankan Cotton Ink. Carline dan Ria melakukan pemasaran lewat media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, Tumblr serta Pinterest. Dunia online memang selalu menjadi andalan Carline untuk mendapatkan banyak konsumen. Maka tak ayal bila kesuksesan Cotton Ink saat ini tidak dapat terlepas dari pemasaran via website-nya yaitu cottonink-shop.com. Selain pemasaran via online, produk Cotton Ink juga bisa dijumpai di beberapa toko offline di Jakarta seperti The Goods Dept, Pacific Place. Di Bandung sendiri produk Cotton Ink bisa didapati di butik ESTplus, Widely Project dan Happy-go-lucky.
Sedangkan di Surabaya, konsumen bisa mendapatkan produk Cotton Ink ini di butik ORE. Dengan pertumbuhan usaha yang makin meningkat, Carline pun saat ini sudah mendapatkan order langsung dari pembeli dari luar negeri seperti di Singapura, Malaysia, Australia dan Eropa.

Penghargaan dan Prestasi Cotoon Ink


Setelah melewati lima tahun usaha, Carline pun telah sukses mengangkat Cotton Ink pada kesuksesan. Bagaimana tidak, selain omset yang terus meningkat Cotton Ink juga telah mendapatkan berbagai prestasi dan penghargaan. Sebut saja di tahun 2010, Carline meraih penghargaan Most Favorite Brand di Brightspot Market; The Most Innovative Brand dalam Cleo Fashion Award (Jakarta Fashion Week); Best Local Brand dari Free Magazine. Dua tahun berikutnya yaitu pada tahun 2012, Cotton Ink kembali mendapatkan penghargaan sebagai merek lokal favorit In Style Magazine.

Sabtu, 10 November 2018

Kecerdasan Wirausaha


Banyak orang yang beranggapan bahwa jika dirinya tidak cukup mampu untuk menjadi seorang pengusaha. Mungkin itu dilihat dari segi kecerdasan yang harus dimiliki, banyak yang beranggapan untuk menjadi seorang pengusaha besar haru memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Padahal tidak ada data atau bukti yang memadai bahwa mempunyai IQ yang tinggi menjadi syarat mutlak untuk menjadi pelaku usaha. Semua itu kembali lagi pada keinginan dan tekad yang kuat pada diri Anda. Karena apabila jika kita sudah yakin dengan jalan yang diambil maka tekunilah dengan bersungguh-sungguh.

Bahkan tidak sedikit pula pengusaha besar yang awalnya harus putus sekolah justru merasakan kesuksesan dalam bisnisnya. Dan banyak yang mengungkapkan sebuah pengalaman lebih berharga jika dibandingkan dengan kecerdasan. Dalam hal lainnya adalah adanya kecerdasan ganda yang dimiliki oleh seorang individu.
Dimana dalam hal ini setiap individu pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Pengusaha sukses bukanlah mereka yang hanya memiliki pengalaman, keinginan dan keahlian saja akan tetapi untuk melengkapi semuanya itu diperlukan disiplin ilmu yang baik. Masih ada potensi diri yang harus terus diasah dan digali lebih dalam lagi.

1.      Memiliki Kecerdasan Bahasa
Seorang individu yang memiliki kecerdasan bahasa mampu menyampaikan ide dan informasi secara baik dan dengan menggunakan bahasa yang tepat. Mereka mempunyai keunggulan dalam berkomunikasi baik secara lisan, tulisan maupun dalam membaca kondisi yang ada. Jika Anda memimpikan menjadi seorang pengusaha pastinya memerlukan keahlian seperti ini untuk memimpin tim, menawarkan ide pada klien dan investor Anda, serta membuat perencanaan bisnis yang matang.

2.      Memiliki Kecerdasan Interpersonal
Dalam hal ini sangat berkaitan erat dengan kemampuan untuk bersosialisasi. Jika seorang pengusaha telah memiliki kecerdasan ini maka akan mampu berinteraksi lebih efektif. Pelaku usaha pun dapat merasakan emosi, motivasi dan tempramen orang lain, yang dapat dipergunakan untuk memberikan dukungan dan bernegosiasi dengan efektif. Biasanya pengusaha seperti ini sangat menikmati jika diharuskan bekerja sama dengan orang lain.

3.      Memiliki Kecerdasan Intra-personal
Kecerdasan seperti ini biasanya adalah kapasitas seseorang untuk memahami kekuatan, kelemahan dan motivasi diri sendiri dan mengimplementasikannya sebagai dasar membuat perencanaan dan strategi bisnis. Seorang pengusaha yang baik harus bisa menerima kehadiran rekan lain atau penasehat yang akan melengkapi keahliannya.

4.      Memiliki Kecerdasan Matematis
Kecerdasan numerik dan logis adalah kemampuan melakukan hal-hal yang berhubungan dengan menghitung angka dan berfikir logis. Kelebihan seperti inilah yang bisa dimanfaatkan oleh seorang pengusaha untuk menyeimbangkan passion yang dimiliki untuk mengambil solusi dan langkah spesifik, dalam mengelola sumber-sumber finansial yang berhubungan dengan keuangan yang dibutuhkan untuk mencapai kesuksesan dalam bisnis yang dijalani.

5.      Memiliki Kecerdasan Musikal
Dalam kecerdasan ini biasanya seseorang mampu memahami penekanan, dan ritme. Keterampilan seperti ini akan membantu Anda menjadi pendengar yang baik. Seorang individu juga jika telah memiliki kecerdasan ini biasanya cenderung berfikir secara logis. Selain mengenali kecerdasan yang di miliki, seorang pelaku usaha harus memiliki mindset. Mindset atau lebih kita kenal pola berfikir seorang pengusaha harus berbeda dengan orang pada umumnya, haruslah bisa memandang tantangan-tantangan besar yang menunggu Anda ke depannya. Sebuah kemunduran bisa di jadikan sebagai bahan pembelajaran dan yakini bahwa usaha dan ketekunan akan mengatasi hal apapun. Jika Anda telah memiliki mindset demikian atau sekalipun Anda hanya memiliki sedikit kecerdasan yang telah dijelaskan diatas, jangan biarkan seorang pun mengatakan kepada Anda kalau ‘Anda tidak cukup cerdas untuk menjadi seorang pengusaha’.

6.      Memiliki Kecerdasan Kinestesis
Kecerdasan seperti ini biasanya melibatkan koordinasi tubuh dan pikiran yang terkoneksi secara baik. Seorang pengusaha yang telah memiliki kelebihan ini cenderung ingin selalu melakukan inovasi dan penemuan-penemuan baru dan menciptakan produk yang inovatif. Kecerdasan seperti ini pula lebih diperuntukan untuk pemimpin sebuah perusahaan dan public speaking.

Senin, 05 November 2018

Menjual Buah Demi Menafkahi Keluarga



Narasumber     : Ny. Nabila
Usia                 : 32 tahun
Profesi             : Penjual Buah di Pasar Kamal, Bangkalan
Pewawancara  : Dinda Kirana (170321100054)
Lokasi             : Pasar Kamal, Bangkalan, Jawa Timur
Universitas      : Universitas Trunojoyo Madura


Sepemahaman masyarakat pada umumnya, pasar adalah tempat bertemunya pembeli dan penjual guna melakukan transaksi jual beli, tetapi lebih tepatnya pasar merupakan suatu kegiatan adanya penawaran dan permintaan hingga timbul kesepakatan antara produsen dan konsumen. Pagi hari ini, saya dengan beberapa teman sekelompok saya melakukan observasi di daerah pasar Kamal, Bangkalan, Madura, sekitar jam 7 pagi waktu setempat. Kami tertarik untuk mendatangi salah satu  penjual buah yang ada di pasar tersebut untuk diwawancarai. Penjual buah tersebut adalah ibu Nabila, seorang ibu dari kedua anaknya. Suami Ibu Nabila yang bernama bapak Husni  juga membantu dalam bisnis buah di pasar.
            Ibu Nabila mengaku sudah memulai pekerjaannya sebagai penjual buah kira-kira sejak 10 tahun yang lalu. Beliau dan sang suami bekerja sama dalam mencari nafkah untuk keluarga. Awalnya, ibu Nabila hanya berjualan buah kelapa dan buah manggis di pasar, namun karena kebutuhan dan keinginan masyarakat yang semakin bervariasi, maka ibu Nabila mencoba menambah komoditas buah dijual.  Ibu Nabila dan Bapak Husni menjajakan buah yang mereka jual mulai pukul 5 pagi hingga pukul 12 siang. Buah yang dijual diperoleh dari hasil kulakan di Surabaya selama seminggu sekali.
            Ibu Nabila dan bapak Husni selaku penjual buah di pasar Kamal, Bangkalan seringkali merasa rugi apabila buah yang dijual tidak laku dikarenakan faktor permintaan ataupun yang lainnya. Namun kerugian yang didapat tidak terlalu terasa dikarenakan hasil dari setiap komoditas terhitung berbeda. Kerugian yang biasa dirasakan karena faktor lingkungan yang tidak mendukung, misal hujan yang menyebabkan konsumen enggan pergi ke pasar seingga permintaan terhadap buah menurun. Faktor kedua yaitu tekstur buah yang lembut dan udah busuk juga menyebabkan penurunan harga. Cara yang ibu Nabila ambil saat buah sudah mulai tidak segar atau telah busuk, yaitu dengan memilah dan memisahkan antara buah yang masih segar dan tidak. Seringkali untuk buah yang setengah busuk masih dapat dijual setengah dari buah dengan nilai jual yang tidak penuh. Untuk buah yang telah busuk total, bisa dibuang dan juga biasanya ada mahasiswa yang membutuhkan untuk bahan penelitian.
Usaha Ibu Nabila dan Bapak Husni ini telah membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat sehingga dapat mengurangi tingkat pengangguran di daerah Kamal, Bangkalan. Jumlah pekerjanya sebanyak 3 orang dengan gaji masing-masing tergantung prospek kerja mereka. Gaji yang mereka terima sekitar Rp. 500.000 sampai Rp. 750.000.