Senin, 05 November 2018

Menjual Buah Demi Menafkahi Keluarga



Narasumber     : Ny. Nabila
Usia                 : 32 tahun
Profesi             : Penjual Buah di Pasar Kamal, Bangkalan
Pewawancara  : Dinda Kirana (170321100054)
Lokasi             : Pasar Kamal, Bangkalan, Jawa Timur
Universitas      : Universitas Trunojoyo Madura


Sepemahaman masyarakat pada umumnya, pasar adalah tempat bertemunya pembeli dan penjual guna melakukan transaksi jual beli, tetapi lebih tepatnya pasar merupakan suatu kegiatan adanya penawaran dan permintaan hingga timbul kesepakatan antara produsen dan konsumen. Pagi hari ini, saya dengan beberapa teman sekelompok saya melakukan observasi di daerah pasar Kamal, Bangkalan, Madura, sekitar jam 7 pagi waktu setempat. Kami tertarik untuk mendatangi salah satu  penjual buah yang ada di pasar tersebut untuk diwawancarai. Penjual buah tersebut adalah ibu Nabila, seorang ibu dari kedua anaknya. Suami Ibu Nabila yang bernama bapak Husni  juga membantu dalam bisnis buah di pasar.
            Ibu Nabila mengaku sudah memulai pekerjaannya sebagai penjual buah kira-kira sejak 10 tahun yang lalu. Beliau dan sang suami bekerja sama dalam mencari nafkah untuk keluarga. Awalnya, ibu Nabila hanya berjualan buah kelapa dan buah manggis di pasar, namun karena kebutuhan dan keinginan masyarakat yang semakin bervariasi, maka ibu Nabila mencoba menambah komoditas buah dijual.  Ibu Nabila dan Bapak Husni menjajakan buah yang mereka jual mulai pukul 5 pagi hingga pukul 12 siang. Buah yang dijual diperoleh dari hasil kulakan di Surabaya selama seminggu sekali.
            Ibu Nabila dan bapak Husni selaku penjual buah di pasar Kamal, Bangkalan seringkali merasa rugi apabila buah yang dijual tidak laku dikarenakan faktor permintaan ataupun yang lainnya. Namun kerugian yang didapat tidak terlalu terasa dikarenakan hasil dari setiap komoditas terhitung berbeda. Kerugian yang biasa dirasakan karena faktor lingkungan yang tidak mendukung, misal hujan yang menyebabkan konsumen enggan pergi ke pasar seingga permintaan terhadap buah menurun. Faktor kedua yaitu tekstur buah yang lembut dan udah busuk juga menyebabkan penurunan harga. Cara yang ibu Nabila ambil saat buah sudah mulai tidak segar atau telah busuk, yaitu dengan memilah dan memisahkan antara buah yang masih segar dan tidak. Seringkali untuk buah yang setengah busuk masih dapat dijual setengah dari buah dengan nilai jual yang tidak penuh. Untuk buah yang telah busuk total, bisa dibuang dan juga biasanya ada mahasiswa yang membutuhkan untuk bahan penelitian.
Usaha Ibu Nabila dan Bapak Husni ini telah membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat sehingga dapat mengurangi tingkat pengangguran di daerah Kamal, Bangkalan. Jumlah pekerjanya sebanyak 3 orang dengan gaji masing-masing tergantung prospek kerja mereka. Gaji yang mereka terima sekitar Rp. 500.000 sampai Rp. 750.000.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar