Selasa, 18 Februari 2020

Agribisnis Peternakan


            Pertanian merupakan sistem pengolahan sumber daya alam, penghasil bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi untuk mengelola lingkungan demi keberlangsungan hidup manusia. Pertanian dalam arti sempit berarti kegiatan bercocok tanam atau mengusahakan tanaman untuk diambil hasilnya, sedangkan pertanian dalam arti luas berarti pertanian terdiri dari 5 bidang kegiatan yang segala kegiatannya berhubungan dengan perkebunan, kehutanan, hortikultura, perikanan, dan peternakan.
            Agribisnis merupakan usaha komersial dalam bidang perdagangan yang berhubungan dengan pertanian yang mencakup semua subsistem dalam agribisnis. Subsistem agribisnis dibagi menjadi 3, yaitu
1.    Subsistem Hulu
Subsistem hulu mencakup semua kegiatan untuk memproduksi dan menyalurkan input-input pertanian dalam arti luas (Purnomo, 2009). Menurut Saragih dalam Suryanto (2004), subsistem hulu mencakup kegiatan ekonomi industri yang menghasilkan sarana produksi seperti pembibitan, usaha industri produk, industri obat-obatan, industri pestisida beserta kegiatan perdagangannya. Fungsi subsistem hulu, antara lain:
a)         Menghasilkan dan menyediakan sarana produksi pertanian terbaik agar mampu menghasilkan produk usahatani yang berkualitas
b)        Memberi pelayanan yang bermutu pada usahatani (informasi, bimbingan, pendampingan)
c)         Memberi bimbingan teknis produksi
d)        Memberi bimbingan manajemen dan hubungan teknis agribisnis
e)         Memfasilitasi proses pembelajaran atau pelatihan bagi petani
f)         Menyaring dan mensintesis informasi agribisnis praktis untuk petani
g)         Mengembangkan kerjasama bisnis (kemitraan) untuk memberi keuntungan bagi para pihak
2.    Subsistem Usahatani (on-Farm)
Subsistem usahatani merupakan usaha tanaman pangan, holtikultura, tanaman obat-obatan, perkebunan, perikanan, peternakan, dan kehutanan. Dalam subsistem ini terdapat kegiatan mengolah input menjadi barang setengah jadi maupun barang jadi untuk menghasilkan output. Unsur-unsur dalam subsistem usahatani, antara lain:
a)         Tanah (lahan usaha)
b)        Tenaga kerja
c)         Modal
d)        Manajemen
e)         Lingkungan (fisik, ekonomi, sosial, budaya)
f)         Petani
g)         Komoditas yang diusahakan
3.    Subsistem Hilir
Subsistem hilir terbagi menjadi hilir pengolahan dan hilir pemasaran
a)         Hilir Pengolahan
Subsistem hilir pengolahan merupakan kegiatan ekonomi yang mengolah produk pertanian primer menjadi produk olahan, baik produk antara maupun produk akhir, beserta kegiatan perdagangan di pasar domestik maupun internasional kemudian didistribusikan ke konsumen. Pelaku dalam subsistem ini adalah industri skala kecil maupun besar, seperti industri pengolahan makanan, industri pengolahan minuman, industri pengolahan serat, jasa boga, farmasi, bahan kecantikan, dan lain-lain beserta perdagangannya
b)        Hilir Pemasaran
Subsistem hilir pemasaran adalah kegiatan untuk memperlancar pemasaran komoditas pertanian baik segar maupun oalahan di dalam dan di luar negeri, termasuk di dalamnya kegiatan distribusi untuk memperlancar arus komoditas dari sentra produksi ke sentra konsumsi, promosi, informasi pasar, serta market intelegence. Pemasaran merupakan titik awal dalam kegiatan agribisnis. Analisis pemasaran mengkaji lingkungan eksternal (konsumen dan pemasok) atau respon terhadap produk agribisnis yang akan ditetapkan dengan melakukan karakteristik konsumen, pengaruh kebijaksanaan pemerintah dan pasar domestik atau pasar internasional. Pemasaran dapat dilakukan dengan melalui pendekatan kelembagaan dengan mempertimbangkan sifat dan karakter dari pedagang perantara (middleman), hubungan agen dan susunan/perlengkapan organisasi. Middleman merupakan perantara individu-individu yang mengkonsentrasikan spesialisasi bisnis dalam pelaksanaan fungsi-fungsi pemasaran dalam aliran produk dari produsen ke konsumen akhir.

Agribisnis peternakan merupakan sebuah sistem pengelolaan ternak secara terpadu dan menyeluruh yang meliputi semua kegiatan mulai dari pembuatan (manufacture) dan distribusi sarana produksi (budidaya), penyimpanan dan pengolahan, serta penyaluran dan pemasaran produk peternakan yang didukung oleh lembaga penunjang seperti perbankan dan kebijakan pemerintah. Dalam agribisnis, segala aktivitas pertanian didasarkan pada prinsip ekonomi bukan mengikuti kebiasaan atau turun-menurun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar