Pertanian merupakan sistem
pengolahan sumber daya alam, penghasil bahan pangan, bahan baku industri, atau
sumber energi untuk mengelola lingkungan demi keberlangsungan hidup manusia. Pertanian
dalam arti sempit berarti kegiatan bercocok tanam atau mengusahakan tanaman
untuk diambil hasilnya, sedangkan pertanian dalam arti luas berarti pertanian terdiri
dari 5 bidang kegiatan yang segala kegiatannya berhubungan dengan perkebunan,
kehutanan, hortikultura, perikanan, dan peternakan.
Agribisnis merupakan usaha komersial
dalam bidang perdagangan yang berhubungan dengan pertanian yang mencakup semua subsistem
dalam agribisnis. Subsistem agribisnis dibagi menjadi 3, yaitu
1.
Subsistem
Hulu
Subsistem
hulu mencakup semua kegiatan untuk memproduksi dan menyalurkan input-input
pertanian dalam arti luas (Purnomo, 2009). Menurut Saragih dalam Suryanto (2004),
subsistem hulu mencakup kegiatan ekonomi industri yang menghasilkan sarana
produksi seperti pembibitan, usaha industri produk, industri obat-obatan,
industri pestisida beserta kegiatan perdagangannya. Fungsi subsistem hulu,
antara lain:
a)
Menghasilkan
dan menyediakan sarana produksi pertanian terbaik agar mampu menghasilkan
produk usahatani yang berkualitas
b)
Memberi
pelayanan yang bermutu pada usahatani (informasi, bimbingan, pendampingan)
c)
Memberi
bimbingan teknis produksi
d)
Memberi
bimbingan manajemen dan hubungan teknis agribisnis
e)
Memfasilitasi
proses pembelajaran atau pelatihan bagi petani
f)
Menyaring
dan mensintesis informasi agribisnis praktis untuk petani
g)
Mengembangkan
kerjasama bisnis (kemitraan) untuk memberi keuntungan bagi para pihak
2.
Subsistem
Usahatani (on-Farm)
Subsistem
usahatani merupakan usaha tanaman pangan, holtikultura, tanaman obat-obatan,
perkebunan, perikanan, peternakan, dan kehutanan. Dalam subsistem ini terdapat
kegiatan mengolah input menjadi barang setengah jadi maupun barang jadi untuk
menghasilkan output. Unsur-unsur dalam subsistem usahatani, antara lain:
a)
Tanah
(lahan usaha)
b)
Tenaga
kerja
c)
Modal
d)
Manajemen
e)
Lingkungan
(fisik, ekonomi, sosial, budaya)
f)
Petani
g)
Komoditas
yang diusahakan
3.
Subsistem
Hilir
Subsistem hilir terbagi menjadi
hilir pengolahan dan hilir pemasaran
a)
Hilir
Pengolahan
Subsistem hilir pengolahan merupakan
kegiatan ekonomi yang mengolah produk pertanian primer menjadi produk olahan,
baik produk antara maupun produk akhir, beserta kegiatan perdagangan di pasar
domestik maupun internasional kemudian didistribusikan ke konsumen. Pelaku dalam
subsistem ini adalah industri skala kecil maupun besar, seperti industri
pengolahan makanan, industri pengolahan minuman, industri pengolahan serat,
jasa boga, farmasi, bahan kecantikan, dan lain-lain beserta perdagangannya
b)
Hilir
Pemasaran
Subsistem
hilir pemasaran adalah kegiatan untuk memperlancar pemasaran komoditas
pertanian baik segar maupun oalahan di dalam dan di luar negeri, termasuk di
dalamnya kegiatan distribusi untuk memperlancar arus komoditas dari sentra
produksi ke sentra konsumsi, promosi, informasi pasar, serta market intelegence. Pemasaran merupakan
titik awal dalam kegiatan agribisnis. Analisis pemasaran mengkaji lingkungan
eksternal (konsumen dan pemasok) atau respon terhadap produk agribisnis yang
akan ditetapkan dengan melakukan karakteristik konsumen, pengaruh kebijaksanaan
pemerintah dan pasar domestik atau pasar internasional. Pemasaran dapat
dilakukan dengan melalui pendekatan kelembagaan dengan mempertimbangkan sifat
dan karakter dari pedagang perantara (middleman),
hubungan agen dan susunan/perlengkapan organisasi. Middleman merupakan perantara individu-individu yang
mengkonsentrasikan spesialisasi bisnis dalam pelaksanaan fungsi-fungsi
pemasaran dalam aliran produk dari produsen ke konsumen akhir.
Agribisnis
peternakan merupakan sebuah sistem pengelolaan ternak secara terpadu dan
menyeluruh yang meliputi semua kegiatan mulai dari pembuatan (manufacture) dan distribusi sarana
produksi (budidaya), penyimpanan dan pengolahan, serta penyaluran dan pemasaran
produk peternakan yang didukung oleh lembaga penunjang seperti perbankan dan
kebijakan pemerintah. Dalam agribisnis, segala aktivitas pertanian didasarkan
pada prinsip ekonomi bukan mengikuti kebiasaan atau turun-menurun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar